Tokoh yang
seringkali dibahas saat pembebasan bangsa Israel dari tanah Mesir adalah Musa
dan Harun, dan terkadang kita melupakan keterlibatan tokoh lain dalam
menyukseskan sejarah tersebut. Sebut saja Firaun yang memerintah Mesir saat
itu. Tuhan mengeraskan hati Firaun agar tidak menyetujui pembebasan bangsa
Israel dari perbudakan Mesir.
Ada satu lagi tokoh
yang Tuhan pakai untuk menggenapkan rencanaNya pada masa paskah, yakni Yudas
Iskariot. Dalam Yohanes 13:2 dikatakan bahwa iblis membisiki Yudas untuk
berhianat, artinya Tuhan “mengijinkan” iblis untuk mengilhami Yudas agar
menghianati Yesus, sehingga peristiwa penyaliban Yesus dapat terjadi dan darah
Anak Domba Agung boleh tercurah atas kita.
Bila kita memandang
Firaun dan Yudas, mungkin kita menganggap mereka berdua adalah sosok yang
jahat, tidak beriman, penghianat dan sebagainya. Namun bila kita melihat bahwa
apa yang mereka lakukan sangat berpengaruh pada perjalanan iman orang percaya,
maka kita melihat bahwa ada karya Tuhan yang luar biasa.
Jika Tuhan tidak
mengeraskan hati Firaun, maka Paskah masa itu tidak akan terjadi. Jika Tuhan
tidak mengijinkan iblis untuk membisikkan rencana jahat kepada Yudas, maka
mungkin Darah Anak Domba Agung itu tidak akan tercurah di kayu salib.
Tuhan memakai
orang-orang untuk menggenapkan rencanaNya yang besar atas dunia ini. Bahkan
dalam kehidupan kita, terkadang Tuhan memakai orang-orang yang menurut kita
jahat, tidak baik, ataupun penghianat agar rencana Tuhan dapat dinyatakan dalam
kita.
Marilah kita
menjadikan masa pra-paskah ini untuk merenungkan bahwa betapa heran dan luar
biasanya cara Tuhan dalam menunjukkan karya dan kuasaNya pada kita.
Tuhan Memberkati (doc. Gilang R. Putra)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar