Setiap tanggal 14 Februari seluruh
masyarakat di dunia merayakan hari kasih sayang atau Hari Valentine.
Bermacam-macam bentuk perayaan di lakukan, terutama bagi pasangan muda mudi
untuk mengekspresikan rasa sayang kepada kekasihnya. Baik dengan memberi
coklat, bunga, kado, dan lain lain. Bahkan saat ini, banyak pasangan muda mudi
yang merayakan valentine dengan seks bebas. Sungguh memprihatinkan.
Kita sebagai umat
Kristiani seharusnya bisa memaknai valentine secara iman percaya kita. Tradisi
Perayaan Valentine bukanlah tradisi perayaan Gerejawi, bukanlah tradisi
Kekristenan, dan di dalam Alkitab pun tidak ada mengenai hari Valentine. Hari
Valentine sebenarnya diperuntukkan untuk memperingati kematian St. Valentinus
yang pada saat itu menentang kebijakan Kekaisaran Romawi yang melarang pernikahan
bagi setiap prajurit yang akan pergi berperang. Namun St. Valentinus tetap
memberikan konseling pernikahan, dan bahkan memberkati pernikahan setiap
prajurit yang akan pergi berperang, hingga akhirnya ia dihukum mati pada
tangaal 14 Februari.
Dunia merayakan
valentine dengan bersemangat, dengan hura-hura, dengan pesta. Hanya untuk
memperingati seorang yang memperjuangkan cinta para prajurit masa itu. Lantas
bagaimana kita sebagai orang percaya, di tengah tugas kita menyaksikan bahwa
ada Pribadi yang juga mati mencurahkan darahNya untuk memperjuangkan cinta
Tuhan kepada manusia?
Yesus mati untuk
menyatakan perjuangan cinta Tuhan kepada kita, bahwa Tuhan begitu rindu dan
tidak bisa berhenti untuk mengasihi kita.
Mari jangan kalah
dengan orang-orang di dunia ini, mari nyatakan kasihmu kepada Dia.
Mari ekspresikan
cintamu kepada Tuhan dengan ambil bagian dalam pekerjaanNya.
Mari kita lebih
mengasihi Tuhan, membiarkan Tuhan menjadi sentral dalam hidup kita
Tuhan Yesus
memberkati
(doc. Gilang R. Putra)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar